Saya Berfoto Bersama Keuchik Ladang Tuha 2 (Baju Coklat) & Manajemen Bank Aceh Syariah Manggeng, ABDYA

15 Desember 2022, Hari ini saya menjadi salah satu pemateri pada Seminar Pelatihan BUMG, Entrepreneur Muda Berbasis Syariah dengan tema: “Menjadi Pelaku UMKM Muda Berbasis Syariah.” Rasa haru dan bangga sebab di Kabupaten Aceh Barat Daya (ABDYA) masih terdapat Gampong (Desa) yang menyelenggarakan kegiatan kewirausahaan semacam ini.

Ialah teman saya, Ust. Mukhlis, SH salah satu keuchik (Kepala Desa) milenial yang punya ide brilian untuk memajukan gampong yang dipimpinnya. Idenya sederhana saja, bagaimana Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) menjadi pemantik kegiatan ekonomi UMKM ditengah-tengah masyarakat gampong. Ide sederhana itu mendorongnya untuk menghadirkan beberapa pemateri baik dari unsur Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya, yang diwakili oleh Kepala Dinas DPMP4; Ibu Nur Afni dan segenap jajaran pengurus Bank Aceh Syariah Cabang Manggeng. Beragam materi menarik disajikan oleh pemateri, sementara fokus saya yaitu bagaimana menumbuhkan semangat entrepreneurship dengan menggabungkan konsep UMKM dan Teori Ekonomi Syariah. Perlu waktu bagi saya untuk belajar kembali mengenai materi ekonomi syariah. Segenap buku dan website saya telusuri untuk menemukan ‘key’ yang tepat guna dibagikan kepada Pelaku UMKM yang notabene-nya merupakan awam terhadap suatu teori ‘ekonomi islam.’ Saya coba mengupas materi dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti tanpa menggurui namun menarik dengan dibarengi yel-yel: “UMKM ABDYA I Love You Full.” Isyarat jari sarangheyo membuat para peserta dan pemateri tertawa riang. Suasana siang yang bosan menjadi pecah dengan yel-yel sarangheyo ini. “Pok Jaroe Sigoe (Tepuk tangan semua)” mengakhiri materi yang saya bawakan diiringi tepuk tangan dan tertawa riang ibu-ibu dan bapak-bapak pelaku UMKM di Gampong tersebut.

Selain materi saya, ide-ide kreatif juga muncul dari ibu Nur Afni yang disambut baik oleh Manajemen Bank Aceh Syariah Cabang Manggeng sebagai mitra gampong yang dapat menjadi pemodal. Sebab, tanpa modal yang memadai sulit bagi UMKM untuk mengembangkan usahanya. Kolaborasi antar stakeholder ini diharapkan dapat merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat di Gampong Ladang Tuha 2 yang diantaranya merupakan wirausahawan aneka produk panganan seperti; pengrajin kerupuk dan juga telur asin. Bahkan menurut penjelasan pak Keuchik bahwa hasil kerupuk Desa Ladang Tuha 2 sudah dikirim ke berbagai daerah baik di Aceh maupun di salah satu kota di Sumatera Utara.

Semoga ide-ide baik ini didukung oleh segenap pemangku kebijakan dan masyarakat guna mendongkrak semangat kewirausahaan yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat ABDYA. Semoga saja!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *